Istilah ujung alam semesta memang ambigu. Alam semesta mengembang tanpa titik pusat pengembangan, jadi galaksi-galaksi saling mwnjauh, bukan menjauhi satu titik pusat pengembangan. ambigu?.....apa tuh maksudnya?......mungkin tepatnya tepi ruang yang didalamnya alam semesta jika kita bisa tahu tep
Disampaikan melalui wahyu sedang yg menyampaikan itu manusia, sampai kapan pun kita ga bakalan tahu sesungguhnya karena tuhan sendiri ga ngomong ke kita dan ini ga ada yg bisa buktiin klo wahyu itu dari tuhan. ya tentu kita nggak bakalan tahu yang sesungguhnya karena kita bukan penerima wahyu....ya
Lu langsung tanya momod aja. Lu ngoceh soal iman lu dalam bahasan sains ini keluar konteks gak. :ngakaks lha kenapa kok lu tanggapi sehingga menjadi berkepanjangan begini?......kan awalnya saya mempertanyakan threat ini kenapa kok tidak mencari katerangan kepada pihak paling tahu tentang perkara i
Dan kuskusology lu udah keluar konteks, kus... :ngakaks ah itu kan cuma kata lu aja nji.....emang yang mana yang keluar konteks? Oh gitu...jadi umur nabi adam brp?umur manusia tertua yg udah diselidiki sains brp? Tlg dong sya pengen tau iya, gitu...... lho kenapa kok lu tanya umur nabi Adam al...
Lu bawa kelaur konteks = gak nyambung. iya kalau di bawa keluar konteks ya tidak nyambung.....tapi makna dalam konteks tertentu tidak bisa terlepas dari dari kemungkinan-kemungkinan makna bahasanya kan Dan lu juru bicaranya Tuhan? Atau lu paling memahami wahyu tersebut? Kus, jika dunia mengikut
Dipahami sesuai konteks. Kalau bahas sains ya ilmiahnya menurut sains, bukan menurut seorang kuskus... :ngakaks walaupun dipahami sesuai konteks itu tetap tidak akan terlepas dari makna bahasanya.....tapi menurut lu makna ilmiah menurut sains itu itu gimana? Jelas ilmuwan lebih tahu ketimbang lu
agama sama sains emg gk sejalan jadi pengen tanya nih,jadi manusia pertama itu siapa?tuaan mana manusia menurut sains & agama? nah kira-kira siapa yang paling tahu tentang manusia pertama itu?......saintis?....nggak kan.....ya tentu yang paling tahu kan Tuhan karena Tuhan kan saksi atas segala
Kita bicara konteks ilmiah, bukan konteks asal bahasa. Lha, atom yang asal katanya atomos (tak terbagi) saja sekarang malah terus terbagi... :ngakaks ketika lu memakai kata ilmiah ya semestinya kan dipahami menurut makna bahasanya kan....masak mau dipahami lain?......
Perut gue yang nyerah, kus. Meladeni lu bikin perut kejang kebanyakan ketawa. Udah jelas definisi ilmiah sains beda, lu ngotot maksain definisi kuskusology. Itu gak beda dengan gimana Naik maksain definisi teori sehari-hari dengan teori ilmiah. :ngakaks lha arti ilmiah (asalnya al-ilmiyyah) secara
Beruntunglah anak-anak Indonesia, Kuskus bukan mendikbud... :ngakaks begitukah nji?.......apa ini artinya lu sudah nyerah?.....jangan nyerah untuk quote post saya ya
Itu iman. ok lu bilang iman....saya tetep bilang itu logika Karena yang makai definisi itu cuma lu. Praktisi sains gak ada yang pakai definisi kuskusology. bukan cuma saya yang pakai .....yang pakai bahasa Arab juga pakai itu kok....bahkan sains pun secara tidak sadar juga pakai itu......karen
Itu iman lu. itu logika.... Karena itu definisi versi lu (kuskusology), bukan versi umum yang diterima. bagaimana bisa sesuatu definisi berdasarkan makna bahasa tidak bersifat umum?.....
Artinya lu cuma percaya. Artinya itu iman, bukan ilmiah. adalah sangat logis percaya kepada orang yang layak dipercaya sekaliber Nabi shollallohu 'alaihi wa sallama dan para perowi hadits itu.....itu sangat ilmiah kok....dan sebaliknya tidak percaya kepada orang yang layak dipercaya itu naif......
Lu sudah membuktikan sendiri, kus? Lu percaya kisah orang lain membuktikan, itu beda dengan lu membuktikan. Memang percuma berharap lu membedakan antara apa yang masuk konteks ilmiah dengan apa yang masuk ranah iman. lha sudah ada yang membuktikan kok dan itu nggak cuma satu bahkan banyak (karen...
Percaya gak percaya itu iman. Ilmiah gak ilmiah itu masalah pembuktian. tuh para nabi dan utusan-Nya sudah membuktikan sendiri adanya Tuhan....karena mereka menerima wahyu Tuhan dan berbicara dengan Tuhan lewat wahyu itu dan bahkan ada yang berbicara secara langsung....itu bukan lagi masalah perca
Kus, gue tanya soal bukti secara ilmiah, bukan berdasar iman lu. Atau lu mau berbohong? para nabi dan utusan-Nya telah membuktikannya berdasarkan pengalamannya mereka sendiri......masak itu lu bilang berdasarkan iman?.....cuma masalahnya lu nggak percaya aja.....
. Lalu, Tuhan sudah dibuktikan ada secara ilmiah? Dan ilmiah di sini bukan ilmiah versi kuskusology, kus. Jawab dengan jujur, kan bohong itu dosa lho... sudah......para nabi dan utusan-Nya lah yang telah membuktikan-Nya.....bukan saya, bukan genji, bukan manusia selain mereka....
Klo ga ditulis artinya gimana gan? :tabrakan: kalau Tuhan ada ya mustahil nggak dijelaskan....baik melalui kitab-Nya (Al-Qur'an) maupun melalui Utusan-Nya (As-Sunnah)......dan nyatanya penjelasan itu ada di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah (yang terdapat di dalam hadits yang shohih).....cuma masalahny
kenapa kita tidak merujuk kepada keterangan pihak yang pasti tahu tentang itu semua?.......siapa itu?....yakni Tuhan.....kalau Tuhan ada, Tuhan pasti akan menerangkan hal itu di dalam wahyu-Nya (al-qur'an dan as-sunnah)....karena hal itu penting untuk diketahui oleh manusia
Saat satu spesies mendapat ancaman dari spesies lain, kemungkinan informasi itu akan diajarkan ke generasi berikutnya. Bersikap preventif kadang justru lebih cerdas. dengan cara bagaimana?........apakah pengetahuan itu diwariskan secara genetik?......